DIA atau dia? PART I .

Sabtu, 23 Januari 2016

"kamu melakukan segala niat itu bukan karena dia", saut sahabatku
Dibawah senja sang surya ingin ku lukiskan sedikit kisah hidupku. Aku bernama Febryta biasa dipanggil Tata. Aku gadis yang terkenal nakal dan jail. Aku menjadi seperti itu karena kedua orangtuaku telah berpisah semenjak aku berumur 3tahun. Lelah memang menjalani semua ini sendiri dan tak mudah bagiku larut dalam perasaan yang mengundang amarah. Usiaku kini menginjak 20tahun. Selama hidup aku diasuh oleh tanteku yang masih satu saudara dengan ibuku.
Sorepun menjelang, saat itu aku masih duduk termenung dibangku kelasku tiba tiba ketukan suara lantai menghampiri
"Tata kenapa kamu?" Ya dia sahabatku bernama Fana. Dia gadis yang sangat sholihah bahkan selama hidupnya dia tak pernah sedikitpun berpacaran dan mendekati laki-laki.
"Ah... kamu mah ngagetin aja sih!" Wajah lesu dan kesal.
"Hayoo.. kenapa sih? Ceritalah!" Tangannya merambat ke tanganku seakan memohon untuk aku bercerita.
"Akuuu....... Ah kamu kepo banget sih" dengan wajah tersenyum
"Astagfirullah... gini ini yang ngak aku suka, peduli dibilang kepo"
"Iya deh aku cerita kemarin kan pas aku kerumah kamu siapa sih cowok itu yang pakai peci terus kelihatannya alim banget"
"Ooh... namanya Rezky. Dia sepupuku"
"Oh rezky" dengan matanya yang berbinar
"Ada apa memangnya?"
"Ngak apa-apa kok, oh iya udah sore aku balik ke asrama dulu ya"
"hmm.. okelah kamu hati-hati ya" .
                    💝💝💝💝
Tibanya di asrama. Aku langsung mengingat ingat wajah yang disebut namanya Rezky. Entah perasaanku ini apa. Tapi dalam jiwaku terbesit bahwa aku ini sepertinya hanya sekedar ataukah lebih menyukainya. Namun berkaca dari diriku terlihat bahwa ragakupun tak layak mungkin dihadapannya. Aku pun berhenti untuk berangan-angan tentangnya. Fana tiba tiba datang ke kamar asramaku.
"assalamualaikum ta" sambil mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam fan. Tumben ke kamarku biasanya kamu sibuk sama organisasi kampus"
"Kebetulan hari ini libur. Lah kamu mau kemana kok pakai pakaian begini?"
"ya mau hangout sama temen lah. Mau ikut?"
"Astagfirullah Ta. Tapi kan pakaianmu ini mencolok banget tau ngak? Buat laki-laki tertarik"
"Ya ampun fan (menepuk dahi). Lagi nge trand kali. Kamu gak usah sok gak gaul gitu ah"
"susah ya dikasih tau. Terserah deh"

Fana lari dan mulai meninggalkan aku. Akupun bergegas jalan dengan temanku biasanya aku ke club. Hanya untuk bersenang-senang.

Pagi tiba...
Biasanya Fana selalu menghampiri kamarku untuk membangunkan aku dan mengajak aku sholat shubuh tapi pagi ini tidak. Aku tidak melihat batang hidungnya sama sekali. Mulailah aku mempersiapkan untuk berangkat ke kampus. Aku melihat ada Fana disana
"Fan... kamu kenapa gak bangunin aku sih tadi pagi?"
"Hmm maaf Ta. Percuma juga aku bangunin kamu pasti gak bangun dan matahari uda muncul, shubuhmu ketinggalan" (lanjut membaca buku)
"Kamu marah ya Fan sama aku? ya ampun fan sorry deh. Masak gitu aja marah sih?"
"aku ngak marah kok. Oh iya nanti sore aku mau ngajak kamu ke taman baca al qur'an"
"Buat apa?" (mengerutkan dahi)
"Tata... agama kamu kan islam. Masak pakai tanya sih kesana ngapain? ya jelas ngaji lah" (memamdang tajam Tata)
"Aduhh....." belum sempat berbicara sudah dipotong oleh Fana.
"Pokoknya harus datang dan mau. Ya kalau kamu masih menganggap aku sahabatmu!"
" Terserah kamu lah Fan" (wajah masam)
" Iya oke aku datang"

Setibanya di taman baca al qur'an febryta dan Fana bertemu dengan rezky.
"Assalamualaikum" salam Rezky
"Waalaikumsalam" salam fana dan tata berbarengan.
"Fan kamu kok ngak ngomong kalau ada rezky disini" berbisik pada fana
"lah emang kenapa? Dia kan pengurus taman baca alqur'an ini ya jelaslah dia ada disini"
"Ayo silahkan masuk, murid-murid udah nunggu loh"

Bertiga mereka berjalan menuju kedalam taman baca al qur'an. Selesai mengajar murid-murid. Saudaranya fana yaitu rezky menghampiri tata yang sedang duduk di taman.
"Assalamualaikum. Tata ya?"
"Waalaikumsalam iya. Ada apa ya?"
" Tadi kenapa ga ikutan ngajar murid-murid?"
"Hmm gapapa kok, Fananya mana ya? Kok lama banget"
"Dia tadi ijin kebelakang sebentar. Oh iya Fana cerita loh soal kamu"
"Cerita apa dia?" Melirik dengan pandangan yang tajam
"Dia cerita kalau kamu sahabatnya. Udah 2 tahun kan kamu sahabatan sama Fana?"
" Iya kurang lebih segitu"
"Sering-sering ke taman baca alqur'an ya. Lumayan kan dapat pahala. Kalau ada waktu senggang"
"Oh iya baiklah"

Bersambung.

Masih penasaran sama cerita ini? Nanti lanjut ke part 2 ya readers. Stay tune ;)


0 komentar: